Demi malam
Yang diulit kesunyian
Dibalut ketenangan
Disulam perhiasan
Hamparanmu indah nian
Demi malam
Saat lenanya Si Ayah
Dihurung kepenatan
Setalah seharian bermandian
Keringat dan lelahan
Demi malam
Tika terpakunya Ibu
Dalam lena yang menipu
Rautmu makna seribu
Lakonanmu palsu
Demi malam
Aku kini di depanmu
Meneguk simpatimu
Berikanku minit waktu
Menagih memori lalu
Demi malam
Bukankah Kau saksi bisu
Sirah Baginda yang lalu
Kerana detik itu
Raja Syams termanggu
Demi malam
Diari tulisan hati
Saat titis jatuh lagi
Basah menegur diri
Biar neraka dibutai
Demi malam
Tatkala senja dirai
Selisih mentari bukti
Ciptaan Sunnah Ilahi
Kekal tidak ajal itu pasti
Demi malam
Pabila ia datang lagi
Sinar selubung sepi
Terdiam kau menyaksi
Perlahan nafasku henti
“Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirehat, Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian”
(surah An Naba: 9-10)
“Dan demi malam apabila telah sunyi”
(surah Ad Duha: 2)
“Demi malam apabila menutupi(cahaya siang)”
(surah Al Lail: 1)
“Katakanlah (Muhammad) bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari qiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirehatmu? Apakah kamu tidak memerhatikan?”
(surah Al Qasas: 72)